Monday, July 25, 2011

Bapak

Bapak itu adalah sosok yang paling aku takuti waktu aku masih kecil. Beneran.. aku merasa tidak begitu dekat, karena aku takut banget sama bapak waktu kecil. Belajar kalau di tungguin bapak rasanya malah jadi gak masuk semua tuh pelajaran, yang ada nangis. Hahahaha...

Begitu aku masuk kuliah, bapak itu seperti temenku sendiri. Entahlah.. bisa begitu berbedanya dengan beliau pas aku masih kecil. Mungkin karena anaknya yg dirumah tinggal aku saja, jadi dia bisa dekat dengan aku.

Bapak itu orang yang sangat aku kagumi dalam hal rasa tolong menolongnya. Dia begitu tulus menolong orang tanpa pernah mengharap imbalan apapun, kapanpun pasti dia akan berusaha untuk segera menolong orang. Ga' peduli dia lagi capek, atau bahkan tengah malam sekalipun, kalau ada yang butuh pertolongan pasti akan dia tolong. Aku heran... kok bisa ya? Aku sendiri susah menjadi orang seperti itu.

Bapak itu temannya buanyaaakkk banget, dari kalangan orang biasa saja sampai orang luar biasa. Hehehe... Ini dia, karena dia begitu baik sama orang2 itu, jadilah mereka menganggap bapak pasti seperti saudaranya.

Bapak itu rendah hati, tidak menginginkan hal2 yang muluk2. Pernah suatu hari kakek buyutku bilang ke bapak untuk segera mengurus silsilah trah keluarga kami, yang katanya masih keturunan keraton. Uhuks... o yaahhh :P Maksud kakek buyutku biar anak2nya bapak suatu saat di hormati oleh orang lain.
Tapi bapak dengan santainya menanggapi bahwa kehormatan seseorang bukan di dapat dari gelarnya, tapi dari perilakunya terhadap orang lain. Tidak perlulah kami menyandang gelar2 seperti itu, yang penting kami tahu siapa leluhur kami ini. Agar kami dapat mendoakan mereka semua.
Ini adalah hal yang sangat aku kagumi sekali lagi... pemikiran beliau itu sering membuat aku terpesona. Heheheh....

Tapi dari sekian banyak itu, ada satu hal yang tak pernah dapat aku mengerti dan pahami dengan pemikiran beliau yang sangat kejawen. Ya... aku dari keluarga Jawa, yang hidup ditengah2 orang tua yang sangat2 kejawen. Dan bahkan aku tak mampu memahami itu semua. Hehehehe.... Maafkan aku pak, untuk hal satu ini.

Tapi tetep... I love you full pak.. :)

No comments: