Saturday, August 16, 2008

FireFlies


Malam tak begitu gelap, ribuan bintang menaburi seisi langit malam, dingin menyergap seakan-akan tak ingin lepas memeluk badan. Seorang perempuan duduk terpekur di pinggiran sawah. Hatinya disergap kehampaaan aneh, yang tak bisa dihindari sekaligus tak bisa dimengerti.

Dia selalu merasakan kesepian tanpa sebab yang jelas, kesepian yang selalu saja membuat dadanya sesak. Perlahan buaian angin malam menerbangkan helai rambutnya yang dibiarkan terurai.
Dua pekan setelah kekasihnya pergi, dia selalu duduk di pinggiran sawah itu hingga hanya suara jangkrik yang menemani. Entah apa yang dicari perempuan itu. Dia selalu menatap di kejauhan ujung sawah yang sejauh mata memandang seperti tak berujung. Sawah itu begitu luas, membuat dirinya semakin kerdil dan rapuh.

Mungkin dia merindukan kekasihnya. Sendirian terpekur membiarkan dirinya tenggelam dalam pelukan malam. Tak pernah ku lihat ada senyum mengembang di bibirnya. Wajah dinginnya seolah membuat dunia menjadi beku, setiap tatapannya seperti jurang hitam pekat yang begitu dalam.

Malam ini kembali dia terpekur di pinggir sawah, dan hanya terdiam seperti hari biasanya. Ribuan bintang yang mencoba menghiburnya pun tak sekalipun di liriknya. Seolah dia hanya menunggu satu hal saja, yang tak hendak diketahui semua orang.
Hamparan padi meluas bagaikan permadani dunia, terlihat elok diterpa sinar rembulan. Perlahan terlihat kerlip cahaya kecil di tengahnya, menyembul ke udara seolah menyambut datangnya rembulan. Puluhan ekor kunang-kunang tiba-tiba saja berkumpul, kemudian menjadi ratusan. Ah.. begitu indahnya.

Wajah beku itu terlihat mencerah, bibir yang selalu terkatup itu menyunggingkan senyuman. Seiring datangnya kunang-kunang, mengiringi keindahan wajahnya yang merekah. Seolah kunang-kunang itu utusan Yang Kuasa, mereka berkerlip mengelilinginya. Seiring senyumnya yang terus mengembang, kemudian tarian kecil.
Bagaikan pesta sambutan kedatangan kekasih yang dia cintai, mengajaknya menari bersama kunang-kunang. Dan dia hanya menunggu kunang-kunang... Kebahagiaan tak terkira yang ia yakini akan datang bersama kunang-kunang. Akhirnya terkabulkan..

Kekasihnya telah pergi dari dunia ini.

2 comments:

apurie said...

aprie Pertamax....
wah napa ni mon ko jadi melow2 gitu..
ada apa nih..
hehehehhehehehe...

Emi said...

Heuheuheu...
Pengen bikin film pendek yang kira2 kisahnya kayak gini mas.
Wakakaka... :p