Monday, March 29, 2010

Untitled

Aku tertawa manakala dia bersedih
Tawaku semakin mengencang ketika dia meraung dalam kegalauan
Sudut bibirku berkedut tak kuasa menahan tawa

Ketika dia bahagia aku begitu terluka
Sepenuh hatiku tak inginkan melihat tawanya
Terjatuh aku dalam lobang hitam kelam saat dia berbinar

Salahkah aku?
Mengapa engkau menyalahkan aku atas rasaku ini?
Engkau tahu apa tentang rasaku ini?

Dia adalah iblis
setan yang selalu sigap mengusik kedamaian hati
Aku tak pernah inginkan dia tertawa
Andai dia tertawa aku akan terluka selamanya