Monday, July 25, 2011

Tentang Dia

Kau tahu?? Aku sepertinya tak akan pernah bosan bercerita tentang dia. Dia yang mencintaiku, dia yang mengubah hidupku, dia yang mendampingiku :)

Teringat dulu pertama kali aku bertemu dia. Bahkan aku tak punya kesan apa-apa sama dia, pas jam pulang kantor dia ada di depan. Terus aku nanya sama pak satpam, "siapa orang itu pak?". Pak satpam jawab, "ooh.. itu anak iklan baru mbak." Dah begitu ajah sepintas lalu.

Beberapa bulan setelah itu, aku sama sekali tak pernah berhubungan dengan dia. Paling banter cuma papasan di lorong aja, aku baru masuk.. dia sudah mau jalan2. Hehehehe. Bahkan sewaktu dia masuk di ICU selama kurang lebih 2 minggu pun aku tak tahu sama sekali (padahal kantor cuma kecil ajah).
Tau2 ketemu dia lagi pas ada acara syukuran tahunan kantor, dari situ aku baru tahu namanya (catat.. namanya aja loh ya). Dari sini pun aku belum merasa interest. hehehhe.. :D
Kalau ga' salah setelah dia sakit sampe masuk ICU itu, dia jadi sering sholat dzuhur di mushola (yg notabene ada disebelah ruanganku), jadilah tiap hari ngeliat mukanya nongol di depanku. Ngobrol dikit ajaaahhhh, karena aku palingan ngobrol sama temen ceweknya.

Eh tau2 dia udah resign dari kantor. Hohohoho...
Trus ada "tragedi friendster", jadilah aku kadang telpon2an sama dia, atau sekedar chatting, atau di FS. Dari situ akhirnya kencan pertama... yang mana sebenarnya itu adalah karena aku ga' ada temen nonton. hahahaha..

Yahh.. bla bla bla.. akhirnya jadian setelah kenal beberapa lama.

Thanks ya ayah.. sudah jadi bagian terindah dalam hidupku, dan memberiku yang terindah. I love you... :*

Bapak

Bapak itu adalah sosok yang paling aku takuti waktu aku masih kecil. Beneran.. aku merasa tidak begitu dekat, karena aku takut banget sama bapak waktu kecil. Belajar kalau di tungguin bapak rasanya malah jadi gak masuk semua tuh pelajaran, yang ada nangis. Hahahaha...

Begitu aku masuk kuliah, bapak itu seperti temenku sendiri. Entahlah.. bisa begitu berbedanya dengan beliau pas aku masih kecil. Mungkin karena anaknya yg dirumah tinggal aku saja, jadi dia bisa dekat dengan aku.

Bapak itu orang yang sangat aku kagumi dalam hal rasa tolong menolongnya. Dia begitu tulus menolong orang tanpa pernah mengharap imbalan apapun, kapanpun pasti dia akan berusaha untuk segera menolong orang. Ga' peduli dia lagi capek, atau bahkan tengah malam sekalipun, kalau ada yang butuh pertolongan pasti akan dia tolong. Aku heran... kok bisa ya? Aku sendiri susah menjadi orang seperti itu.

Bapak itu temannya buanyaaakkk banget, dari kalangan orang biasa saja sampai orang luar biasa. Hehehe... Ini dia, karena dia begitu baik sama orang2 itu, jadilah mereka menganggap bapak pasti seperti saudaranya.

Bapak itu rendah hati, tidak menginginkan hal2 yang muluk2. Pernah suatu hari kakek buyutku bilang ke bapak untuk segera mengurus silsilah trah keluarga kami, yang katanya masih keturunan keraton. Uhuks... o yaahhh :P Maksud kakek buyutku biar anak2nya bapak suatu saat di hormati oleh orang lain.
Tapi bapak dengan santainya menanggapi bahwa kehormatan seseorang bukan di dapat dari gelarnya, tapi dari perilakunya terhadap orang lain. Tidak perlulah kami menyandang gelar2 seperti itu, yang penting kami tahu siapa leluhur kami ini. Agar kami dapat mendoakan mereka semua.
Ini adalah hal yang sangat aku kagumi sekali lagi... pemikiran beliau itu sering membuat aku terpesona. Heheheh....

Tapi dari sekian banyak itu, ada satu hal yang tak pernah dapat aku mengerti dan pahami dengan pemikiran beliau yang sangat kejawen. Ya... aku dari keluarga Jawa, yang hidup ditengah2 orang tua yang sangat2 kejawen. Dan bahkan aku tak mampu memahami itu semua. Hehehehe.... Maafkan aku pak, untuk hal satu ini.

Tapi tetep... I love you full pak.. :)