Tuesday, September 30, 2008

Lebaran Yukkkk..


Tak terasa hari Lebaran sudah tinggal esok hari euy. 30 hari rasanya sudah aku lewatkan dengan sia-sia saja. Hummm.. entahlah, tapi aku berpikir selama 30 hari yang begitu di istimewakan oleh Allah malah tidak aku laksanakan ibadahku dengan maksimal.

Apa mungkin aku kembali putih? Aku berharap sekali aku bisa kembali putih... kembali suci. Ah.. rasanya dosa-dosaku sudah begitu banyak.
Saat ini hanya doa tulus suci yang selalu aku panjatkan.. disetiap saat aku menghadap kepada-Nya, aku lontarkan puji-pujian untuk'Nya. Berharap Dia memberikan apa yang aku inginkan.
Karena hanya kepada'Nya-lah aku mengadu dan meminta.. atas segala apa yang terjadi di dunia.

Lebarannnnnn..... aku ingin pulang ke rumaaahhh ^o^
Sayang sekali kakakku yang cowok gak bisa pulang ke rumah.. hikz. hikz.. sedihnya. Baru kali ini dalam seumur hidupku berlebaran dengan tanpa dia. huwaaaa... mo nangis rasanya...

Selamat Idul Fitri buat semuanya ya...
Momon ngucapin... Mohon Maaf Lahir dan Batin.. :) :)

Friday, September 26, 2008

Kamera"nya"


Baru saja aku ngobrol sama hunny-ku. Dia lagi kepengen beli lensa fish eye sama beli InfraRed Filter, dan satu lagi Battery Grip. Sebenarnya sudah kepengen dari beberapa waktu yang lalu sih, cuma tadi kita ngobrolin itu lagi.

Emang hasilnya bagus-bagus kalo punya fasilitas itu sih. Tapi lihat harganya, waduuuhhh.. masih mahal banget kayaknya deh. Tapi sepertinya faktor biaya bisa di atasi dengan cara tidak membeli lensa fish eye'na, tadi dia nunjukin ke aku kalo ada filter fish eye gituh. Harganya lumayan kejangkau sih. Dan untuk InfraRed juga ada filternya, jadi gak perlu modifikasi kamera'nya jadi kamera IR.

Wahh.. sebenarnya aku jadi ikutan kesedot pengen juga nih (pengen dia segera punya). Tapi terserah hunny sih, jadi mau beli apa enggaknya. Yang penting selama itu menyangkut profesionalitas dalam bekerja sih gak masalah. Tapi kalo untuk main-main saja, kayaknya kudu ngeliat-ngeliat doku deh. Ahahaha...

Semoga semua isa ke-beli degh ya beb.. Aku dukung kok.
Psttt.. aku jadi yg pertama buat obyek foto'nyah loh (siul-siul). Tahu kan beb.. aku ini super narsis. Hari gini gak narsiss???

(pict'na cari di Oom Google aja yak)

Saturday, September 13, 2008

Mereka Akur, Senangnya Aku











Kemarin merupakan hari yang sangat berat buat aku. Tak bisa ku ceritakan, karena memang tak selayaknya aku ceritakan.
Karena bakalan ada pihak-pihak yang tidak akan suka dan merasa tersinggung. Hehehehe..
Tapi yang pasti semua terbayar dengan menggembirakan (humm.. sebenarnya belum semua sih).

Tadi pagi sewaktu ketemu kucing-kucing'ku kaget banget. Mereka berdua yang biasanya gak akur sama sekali, selalu
gerem-gerem sengit, tadi pagi keliatan lengket.










Betapa menyenangkannya... baru sehari saja gak ketemu mereka, ternyata mereka dah akur. Hohoho... ini bagiku sangat2 menyenangkan... ^o^

Monday, September 01, 2008

Cerita Perjalanan


Minggu, 310808

Pagi hari...
Hari esok awal hari bulan suci Ramadhan. Hari ini aku pulang ke pangkuan bapak dan ibu demi meminta maaf atas segala salahku.
Jam menunjukkan pukul 06.15, dengan diantar "dia" ke stasiun kereta (sekali lagi, dia selalu bisa ada untukku, meski tak 100%.. ~tak berharap Tuhan menjauhkannya dariku~). Padahal dia belum memejamkan mata sejak jam 2 dini hari, menemani pendengar setianya, dan kemudian mengantarku (kurang apa dia? hohoho.. kurang gemuk kali yah?).
Kereta hampir meninggalkanku, dengan sedikit berdesakan diantara orang yang tergesa mengantri tiket, aku bisa cepat menjejalkan badanku diantaranya. Untunglah aku kecil (rasa syukur yang seringkali aku lupakan).
Tak selang beberapa menit, setelah aku mendapatkan bangku kosong, kereta api melaju membawaku pulang.

Gersang...
Aku mengintip dari balik jendela kereta. Kemarau yang merambah masih terlihat jelas menyisakan daun kering di tanah retak.
Terpaku aku menatap sebatang pohon yang begitu anggun. Pohon jati.. dia berdiri kekar di atas kakinya yang menancap di tanah retak. Putih.. dari balik jendela aku menatapnya tak berkedip.
Batangnya begitu putih... diterpa cahaya mentari. Tak ada daun sehelai pun yang menutupi tubuhnya itu. Aku kagum.. sangat kagum. Dia sangat kuat berdiri disana.. hingga ujung rantingnya yang memutih pun masih menghiasinya.
Begitu indah.... hanya itu yang ada di dalam benakku saat itu. Sisa-sisa kemarau yang terlihat begitu indah. Pohon-pohon jati yang meranggas begitu mengagumkan.

Aku menemukan keindahan di dalam kegersangan...
Dalam setiap perjalananku, aku pasti mencari-cari keindahan tersendiri dari sudut lain mataku. Dan kali ini, aku menemukannya....